Anda pilih rumah cluster murah atau rumah perumahan murah?
Siger.id - Saat ini Anda dihadapkan pada pilihan apakah membeli rumah cluster murah atau membeli rumah perumahan murah? Anda pasti akan bingung harus memilih yang mana. Apa yang Anda ketahui tentang kedua hal itu?
Tentu saja, untuk dapat memilih salah satunya, Anda perlu mengetahui masing-masing sebelumnya.
Meski keduanya terdengar sama, namun sejatinya saat Anda mulai tinggal di salah satunya, maka Anda akan merasakan perbedaannya.
Baik, coba kita ulas satu persatu, apa perbedaannya.
Rumah Cluster
Rumah cluster, khususnya di perkotaan, saat ini diketahui tumbuh bak jamur di musim hujan. Rumah cluster umumnya tidak memerlukan lahan yang luas, biasanya mulai 500 meter persegi sampai dengan 5.000 meter persegi, dengan jumlah unit rumah tidak lebih dari 50.
Keberadaan rumah cluster pun umumnya berada di lokasi-lokasi strategis, seperti di kawasan perkotaan, atau area perumahan eksisting, termasuk di lokasi-lokasi yang berdekatan dengan akses pintu keluar masuk tol. Karena memang itu yang menjadi jualannya, “Cluster ABCD, Rumah minimalis, Lokasi strategis, dekat dengan Pintu Tol”.
Karena mengusung konsep cluster, maka rumah cluster biasanya sudah menyiapkan fasilitas security 24 jam, dengan one gate system, sehingga faktor keamanan lingkungan rumah tinggal menjadi hal yang utama.
Pengembang rumah cluster umumnya perseorangan ataupun perusahaan yang menyasar pembangunan rumah cluster, atau kita sebut sebagai perusahaan medioker, yaitu perusahaan yang bermain properti skala kecil, sehingga tidak memerlukan modal yang besar.
Berbeda dengan pengembang-pengembang properti skala besar, seperti Ciputra Grup, Summarecon Grup, Sinar Mas Grup, atau Sedayu Grup, yang bermain di lahan-lahan besar yang memang membutuhkan modal besar.
Rumah Perumahan
Rumah perumahan yang dimaksud ini adalah rumah yang dibangun oleh pengembang skala besar. Umumnya, perumahan yang dibangun, memiliki luas diatas 1 hektar. Dan umumnya pula, unit rumahnya bisa berjumlah ratusan unit, dan lalu dibagi-bagi lagi dalam bentuk yang lebih kecil yaitu cluster-cluster.
Cluster-cluster itu menjadi inti dari kawasan perumahan tersebut, dengan berbagai fasilitas pelengkap, seperti taman, lahan fasilitas sosial atau lahan sarana sosial, seperti untuk tempat peribadatan, balai pertemuan warga, maupun bangunan komersial sepeti ruko, toko, dan seterusnya.
Meski rumah perumahan ini sangat luas, dan umumnya pula sudah mengusung konsep cluster, sehingga sama halnya dengan rumah cluster diatas, yakni sama-sama memiliki security 24 jam, dengan one gate system.
Hal-Hal Yang Menjadi Pertimbangan
Kembali pada topik diatas, bila Anda harus memilih, maka pilihan Anda lebih pada yang mana? Rumah cluster murah atau rumah murah di perumahan? Sudah jelas yah, konteksnya lebih pada luasan yang berbeda.
Bila rumah cluster tersebut memiliki luas lahan hanya 1.000 meter persegi, maka sesuai dengan KDB (Koofisien Dasar Bangunan) yang umumnya menjadi persyaratan dalam memperoleh Izin Mendirikan Bangunan (IMB), dibatasi hanya boleh 60% yang dibangun sebagai kavling efektif, atau 600 meter persegi.
Bila saja, tiap unit rumah berdiri diatas lahan seluas 100 meter persegi, maka hanya ada 6 unit rumah di rumah cluster tersebut.
Pertanyaannya, bagaimana dengan lingkungan rumah cluster tersebut, lebar jalannya, fasilitas lingkungan, taman, dan seterusnya? Lalu bagaimana dengan identitas kependudukan, seperti KTP, RT, dan RW?
Untuk KTP mungkin tidak masalah, begitupun dengan RW, namun untuk urusan RT, dengan jumlah rumah hanya 6 unit saja, maka Anda harus menginduk ke lingkungan sebelah, dan bisa jadi itu adalah lingkungan perkampungan.
Hal lainnya yaitu menyangkut konsep rumah cluster yang umumnya memiliki fasilitas security 24 jam, berapa iuran yang harus disetor oleh 6 rumah untuk seorang tenaga security? Bayangkan bila gaji seorang security Rp 1,8 juta, berarti masing-masing rumah harus menyiapkan Rp 300 ribu.
Lalu, apa mungkin seorang security bekerja 24 jam? Tentu tidak mungkin bukan? Bila tenaga security berjumlah 2 atau 3, berapa iuran yang harus Anda setorkan? Semakin banyak jumlahnya, maka semakin besar iuran warga yang harus dikeluarkan.
Harga Rumah Cluster Cenderung Lebih Mahal
Bicara soal harga, sebenarnya keduanya memiliki harga yang relatif sama, meski pada umumnya rumah cluster yang dibilang murah, ternyata memiliki harga jual yang lebih mahal ketimbang rumah perumahan.
Hal tersebut biasanya menyangkut harga pasaran sekitar, termasuk harga perolehan lahan, lokasinya yang di perkotaan, sehingga menentukan harga jual propertinya.
Rumah cluster yang dijargonkan murah umumnya dijual diatas lahan 60, 72, atau maksimal 90 meter persegi, namun umumnya sudah memiliki bangunan 2 lantai. Berbeda dengan rumah perumahan yang rentangnya mulai dari 60, 66, 72, 84, 90, 105, dan bahkan ada yang 120, 128 meter persegi, dengan dominasi bangunan 1 lantai.
Untuk mengukur lebih mahal mana, tentu saja Anda harus membandingkan lebih dari satu rumah, satu di rumah cluster dan satu di rumah perumahan, dengan satu tipe rumah yang sama, misal bangunan satu lantai tipe 36 diatas lahan 72 meter persegi, sehingga perbandingannya akan apple to apple.
Katakanlah, bila tipe 36/72 tersebut di rumah cluster dijual dengan harga Rp 400 juta, sedangkan di rumah perumahan dijual seharga Rp 385 juta, lalu Anda akan memilih yang mana?
Setiap orang pasti memiliki alasan tersendiri dalam memilih rumah idamannya, bisa karena memilih jaraknya, bisa juga karena alasan rumah tumbuhnya, dan termasuk lingkungan tumbuhnya.
Rumah Cluster Dan Rumah Perumahan Dalam Tabel
Untuk lebih memudahkan, berikut ini perbedaan rumah cluster dan rumah perumahan dalam tabel yang bisa Anda simak.
Acuan | Rumah Cluster | Rumah Perumahan |
Luas | Umumnya dibawah 5.000 meter persegi | Umumnya diatas 1 hektar |
Akses Menuju | Sempit, karena umumnya berlokasi di dalam gang, atau jalan yang kecil | Lebar, karena umumnya berada di jalan utama |
Lokasi | Perkotaan, pinggiran kota | Pinggiran kota |
Fasilitas | Pendukung diluar cluster cukup lengkap, karena umumnya berlokasi di perkotaan | Pendukung belum terlalu lengkap, karena berada di pinggiran kota |
Fasos | Tidak memiliki Fasos yang luas | Memiliki Fasos yang luas, bisa dijadikan sebagai sarana ibadah, balai pertemuan warga |
Taman | Luas taman yang tersedia terbatas | Taman yang tersedia cukup luas |
Lebar Jalan | Bisa jadi hanya memiliki lebar 3-4 meter, sehingga sulit untuk parkir sementara depan rumah, apalagi untuk lajur lintasan | Lebar jalan bisa 6-8 meter, sehingga cukup untuk parkir sementara depan rumah, termasuk satu lajur untuk lintasan |
Lingkungan Tumbuh | Kurang mendukung sebagai lingkungan tumbuh | Mendukung sebagai lingkungan tumbuh |
RT | Bergabung dengan luar cluster/perkampungan | Bisa membentuk RT sendiri |
Iuran Security | Mahal, karena faktor kali atau jumlah rumah yang sedikit | Murah, karena faktor kali atau jumlah rumah yang banyak |
Iuran Sampah | Mahal, karena faktor kali atau jumlah rumah yang sedikit | Murah, karena faktor kali atau jumlah rumah yang banyak |
Harga | Cenderung lebih mahal | Cenderung lebih murah |
Cukup jelas bukan? Sependapatkah Anda? Atau Anda memiliki pendapat lain? Bila iya, silahkan diisi di kolom komentar.
Oiya, untuk melengkapi artikel ini, Anda bisa membaca juga di artikel Mau Bangun Rumah Cluster Tapi Takut Dengan PSU.
Kesimpulan
Dengan ilustrasi yang sudah digambarkan diatas, tentu sekarang lebih jelas bukan bagi Anda untuk memilih antara rumah cluster dengan rumah perumahan. Atau masih bingung juga?
Ok lah, kalau begitu saya bantu jawab saja. Bila Anda menanyakan itu kepada saya, maka saya akan jawab bila saya lebih memilih rumah perumahan ketimbang rumah cluster, dengan segala pertimbangan yang sudah digambarkan diatas.
Pertimbangan lainnya, saat awal membeli rumah, mungkin orang belum terpikir bahwa lingkungan akan bertumbuh, rumah pun akan berkembang seiring kemajuan ekonomi para warganya.
Awalnya mungkin baru memiliki mobil satu, namun seiring kemajuan ekonomi, mobil pun harus bertambah, belum lagi anak yang bertambah. Maka lingkungan yang sudah sempit, akan bertambah sempit dengan kondisi tersebut.
Masih bingung juga? Hitung kancing saja kalo begitu. Hehehe…
Posting Komentar untuk "Anda pilih rumah cluster murah atau rumah perumahan murah?"