Keunggulan dan Kelemahan Analisis Rasio Keuangan
Siger.id - Dalam analisis laporan keuangan, kita mengenal adanya analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan analisa perbandingan kinerja keuangan menggunakan pos-pos yang ada di laporan keuangan.
Dengan analisis rasio keuangan, anda bisa membandingkan kinerja keuangan antar pos di laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan laporan perubahan ekuitas.Analisis rasio keuangan memungkinkan anda untuk menganalisa laporan keuangan menggunakan sudut pandang dan analisa yang lebih luas.
Sebagai contoh, jika anda hanya menganalisa kinerja perusahaan dari segi laba rugi, maka analisa tersebut mungkin masih kurang. Tapi dengan analisa rasio keuangan, anda bisa membandingkan kemampuan perusahaan mencetak laba rugi dari aset-aset yang dimilikinya.
Apakah aset perusahaan sudah didayagunakan secara maksimal untuk mencetak profit? Sehingga profit yang meningkat belum tentu perusahaan tersebut efektif, kalau kita bandingkan menggunakan analisa rasio keuangan.
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih banyak keunggulan dan kelemahan analisis rasio keuangan. Hal ini penting karena sebagai seorang analis keuangan, anda harus paham kelebihan dan keunggulan analisa rasio keuangan dalam implementasi.
Tetapi harus dipahami juga bahwa tidak ada analisa yang 100% sempurna. Analisis rasio keuangan juga memiliki kelemahan-kelemahan. Dengan memahami kelemahan analisa rasio keuangan, anda juga bisa mengantisipasinya.
Sekarang kita akan masuk pada pembahasan mengenai keunggulan dan kelemahan analisis rasio keuangan.
KEUNGGULAN ANALISIS RASIO KEUANGAN
Menurut Harahap (2011), ada beberapa keunggulan analisis rasio keuangan, yaitu sebagai berikut:
1. Mudah dibaca dan diinterpretasikan
Analisis rasio keuangan mudah dibaca dan diinterpretasikan sekalipun untuk orang awam. Karena analisis rasio biasanya hanya menggunakan 2 atau tiga komponen pembanding, misalnya aset dengan laba bersih atau ekuitas dengan laba bersih.
Rumus-rumus rasio keuangan cukup simpel dan sederhana. Sehingga menginterpretasikan analisis rasio keuangan tidak sesulit membaca keseluruhan laporan keuangan.
2. Mengetahui posisi kinerja perusahaan dibandingkan industri sejenis
Dengan analisis rasio, manajemen perusahaan bisa mengetahui posisi kinerja-nya dibandingkan perusahaan di sektor industri sejenis. Perusahaan bisa membandingkan kemampuan mencetak profitabilitas, seberapa besar margin laba, seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan aset dibandingkan perusahaan sektor sejenis dan masih banyak lainnya.
Analisa-analisa perbandingan ini mungkin agak sulit dilakukan jika anda hanya menggunakan laporan keuangan saja. Dengan kombinasi analisa rasio keuangan, analisa-analisa perbandingan ini dapat dilakukan lebih mudah.
3. Sebagai dasar analisa pihak kreditur dan investor
Rasio keuangan memudahkan pihak kreditur untuk menganalisa kesehatan keuangan dan struktur modal perusahaan. Dengan analisis tren rasio keuangan, pihak kreditur juga akan lebih mudah mengambil keputusan apakah akan memberikan tambahan kredit atau tidak.
Selain itu, analisis rasio keuangan juga sangat berguna bagi investor untuk menganalisa kesehatan keuangan dan potensi prospek perusahaan pada masa mendatang. Sehingga dengan rasio keuangan, investor dapat mengambil keputusan apakah akan investasi di perusahaan tersebut atau tidak.
Hal ini karena rasio keuangan dapat digunakan untuk menganalisa banyak hal, mulai dari efektivitas penggunan aset, kemampuan memperoleh profitabilitas, kesehatan struktur modal, manajemen persediaan, likuiditas dan lain-lain.
4. Dapat membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain secara berkala atau time series
Analisa rasio keuangan bisa digunakan untuk analisa tren, di mana anda bisa menggunakan analisa rasio keuangan ini untuk dianalisa selama beberapa tahun kebelakng alias time series, kemudian dari situlah anda bisa menganalisa tren kinerja perusahaan.
Dengan rasio keuangan, anda juga bisa membandingkan tren kinerja perusahaan satu dengan perusahaan lainnya secara time series, sehingga dapat dilihat perusahaan mana yang memiliki tren kinerja lebih baik secara historis.
5. Lebih mudah untuk melihat tren kinerja perusahaan dan membuat proyeksi masa mendatang
Rasio keuangan memudahkan perusahaan untuk melihat tren kinerja pada bagian-bagian tertentu yang ingin menjadi fokus perusahaan. Misalnya perusahaan ingin melihat tren struktur modal, perusahaan bisa menggunakan DER.
Jika perusahaan ingin melihat efektifitas penggunaan modal, perusahaan bisa menggunakan rasio keuangan ROE. Rasio-rasio ini bisa dianalisa selama beberapa tahun kebelakang, sehingga dilihat efektifitas manajemen perusahaan dari waktu ke waktu.
Sehingga perusahaan juga bisa menjadi dasar analisa rasio keuangan untuk membuat proyeksi dan perencanaan bisnis yang lebih matang.
6. Memberikan sajian analisa lebih sederhana dan informatif
Analisis rasio keuangan bisa memberikan analisa-analisa yang lebih informatif dalam bentuk yang sederhana kepada para pengguna laporan keuangan. Sehingga para pengguna laporan keuangan bisa melakukan analisa-analisa yang lebih mudah terhadap kinerja perusahaan.
KELEMAHAN ANALISIS RASIO KEUANGAN
Menurut Teuku Mirza & Imbuh S (1999), terdapat beberapa kelemahan analisis rasio keuangan, yaitu sebagai berikut:
1. Perbedaan standar akuntansi dapat menimbulkan distorsi dalam penilaian rasio
Ada banyak kelonggaran dan pilihan di dalam standar akuntansi keuangan. Salah satu contohnya adalah metode pencatatan depresiasi, di mana perusahaan bisa menggunakan metode garis lurus atau saldo menurun berganda dan masih banyak beberapa kelonggaran standar akuntansi lainnya.
Adanya perbedaan standar akuntansi bisa menimbulkan sedikit distorsi (gangguan) dalam penilaian rasio keuangan. Jika perusahaan A menggunakan metode yang berbeda dengan perusahaan B, walaupun di satu sektor industri, maka penilaian rasio keuangan bisa sedikit kurang akurat.
2. Rasio keuangan tidak bisa berdiri sendiri / independen
Analisa rasio keuangan tidak bisa 100% digunakan untuk menyimpulkan bagus tidaknya kinerja perusahaan. Karena selain analisa rasio keuangan, ada banyak pertimbangan analisa lainnya yang harus dilihat seperti tata kelola, analisa sektoral dan lain-lain.
Selain itu, satu analisa rasio keuangan hanya menganalisa kinerja perusahaan dari satu sisi saja, padahal kinerja perusahaan bisa dinilai dari banyak sisi. Oleh karena itu, analisa rasio keuangan harus dikombinasikan dengan analisa laporan keuangan secara komprehensif, termasuk analisa2 fundamental kualitatif.
3. Subjektifitas dalam penilaian rasio keuangan cukup tinggi
Ada banyak penilaian dan interpretasi yang bisa digunakan untuk menilai angka-angka dalam rasio keuangan. Misalnya, rasio lancar yang tinggi bisa menunjukkan bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang bagus.
Tapi di satu sisi, bisa jadi rasio lancar besar terjadi karena perusahaan menumpuk aset lancar terlalu banyak dan kurang efektif dimanfaatkan, sehingga rasio lancar yang besar bisa jadi “pedang bermata dua”.
Sehingga dibutuhkan lebih banyak interpretasi yang lebih mendalam, dan perbandingan-perbandingan data dalam menilai analisis rasio keuangan, karena faktor subjektifitas penilaian yang cukup tinggi.
4. Laporan keuangan yang memiliki sejumlah divisi dan diferensiasi produk dari industri yang berlainan, lebih sulit dibandingkan dengan perusahaan yang fokus pada lebih sedikit diferensiasi / lini produk
Jika ada dua perusahaan di satu sektor industri yang sama, tetapi perusahaan A memiliki divisi / lini bisnis dan diferensisasi produk yang jauh lebih banyak daripada perusahaan B, maka agak sulit membandingkan kinerja rasio keuangannya.
Anda akan sulit membandingkan kinerja perusahaan punya 10 diferensisasi produk dengan perusahaan yang hanya punya 2 diferensiasi produk saja. Rasio keuangan perusahaan yang punya diferensiasi 10 produk bisa jadi terlihat lebih tinggi, padahal belum tentu dikatakan efektif, karena perbandingannya belum apple to apple.
5. Sulit membandingkan analisa rasio, jika data yang tersedia tidak sinkron
Data-data laporan keuangan perusahaan terkadang tidak menampilkan laporan keuangan di tahun atau kuartal tertentu. Hal ini membuat perbandingan analisa rasio terkadang sulit dilakukan.
Jika ada satu data saja yang tidak tersedia, perbandingan analisa rasio keuangan bisa menjadi tidak sinkron, dan sulit dilakukan perbandingan kinerja analisa.
6. Praktik window dressing yang bisa membuat laporan keuangan terlihat bagus
Seperti kita ketahui, perusahaan bisa melakukan aksi window dressing di akhir tahun, yaitu upaya “mempercantik” laporan keuangannya dengan menggunakan standar akuntansi atau manajemen laba, sehingga lebih menarik di mata investor.
Aksi window dressing di laporan keuangan bisa membuat penilaian analisa rasio keuangan menjadi lebih subjektif untuk dianalisa, karena tanpa window dressing bisa jadi rasio keuangan perusahaan harusnya tidak sebagus itu.
Itulah keunggulan analisis rasio keuangan dan beberapa kelemahan analisis rasio keuangan. Analisa rasio keuangan “hanyalah” perbandingan satu dua akun dalam laporan keuangan.
Faktanya, untuk memahami kinerja keuangan, anda harus tetap bisa membaca keseluruhan isi laporan keuangan perusahaan. Tentu saja tanpa paham cara analisa laporan keuangan, anda juga tidak akan bisa memahami analisa rasio keuangan lebih mendalam.
Posting Komentar untuk "Keunggulan dan Kelemahan Analisis Rasio Keuangan"